Tanjungpinang - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Melalui Bapelitbang Provinsi melaksanakan kegiatan Penilaian Kinerja 8 (Delapan) Aksi Konvergensi Stunting di Provinsi Kepulauan Riau, bertempat di Hotel Comforta Tanjungpinang, Kamis Pagi, (25/5/2023) Kegiatan ini dibuka oleh Asisten I Pemerintahan Provinsi T.S.Arif Fadillah yang mewakili Gubernur Ansar Ahmad didampingi Kepala Bapelitbang Provinsi Misni, Kepala Bapelitbang Kabupaten Bintan Supriono, Kepala Dp3kb Bintan Aupa Samake. Tujuan Kegiatan ini adalah sebagai Evaluasi dan Pemantauan Pemerintahan Kabupaten dan Kota dalam pelaksaan 8 Aksi Konvergensi percepatan Penurunan Stunting di daerah masing-masing. Dalam pelaksanaannya, upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting dilakukan mulai dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Ada 8 (delapan) tahapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting : 1. Melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi. 2. Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi. 3. Menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten/kota. 4. Memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi. 5. Memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa. 6. Meningkatkan sistem pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi di tingkat kabupaten/kota. 7. Melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting kabupaten/kota. 8. Melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir.
Bintan - Dalam rangka Penanganan dan Pencegahan kasus stunting diperlukan Percepatan Penurunan Stunting secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergitas, dan sinkronisasi antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, dan Pemangku Kepentingan dan sesuai Target nasional pada tahun 2024 sebesar 14%. Ujar Kepala DP3KB Bintan Aupa Samake dalam sambutan laporan ketua pelaksana.
Dikabupaten Bintan data stunting per Februari tahun 2023 yaitu 3,46%, dengan berbagai upaya Bintan berjuang untuk penurunan
percepatan stunting dan melalui giat hari ini pra launching mewujudkan rumah asuh bintan kasih dimana program ini adalah
prioritas Inovasi dari Ketua TP.PKK Kabupaten Bintan, Ibu Hafizha Rahmadani Putri. Tambahnya
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bintan Aupa Samake dalam laporannya menyebutkan jumlah pengasuh yang mendaftar sebanyak 6 orang dan lulus verifikasi psikolog hingga kesehatan hanya 3 orang.
"Jumlah ana stunting di sini 12 orang, yang akan di rumah asuh ada 8 orang. Satu anak berusia 6 bulan, satu berusia 8 bulan dan 6 anak lainnya berusia 12 bulan ke atas" katanya.
Hafizha menceritakan bagaimana kisah awal Rumah Asuh Bintan Kasih ini dibentuk. Keseriusan penanganan stunting lah yang pada akhirnya banyak memunculkan terobosan baru.
"Kita lihat di Seri Kuala Lobam khususnya di Teluk Sasah ini cukup tinggi angka stuntingnya. Kita maklum ya bu, orang tuanya di sini rata-rata kerja dan ada tuntutan. Jadi dari sini kita rembuk untuk buat Rumah Asuh yang kita namakan Bintan Kasih" jelas Hafizha sebelum melalukan Pra Launching Rumah Asuh Bintan Kasih, Senin (05/06/2023)
Rumah Asuh ini akan dioperasionalkan setiap Senin hingga Jum'at. Dilengkapi dengan pengasuh, pendamping penyuluh dan kesehatan serta tim medis yang akan datang setiap pekan untuk mengecek tumbuh kembang anak. Bahkan disediakan rantang sehat setiap harinya untuk menjamin asupan gizi demi mendukung pertumbuhan anak.
Rumah Asuh Bintan Kasih merupakan dukungan dari PT BIIE serta beberapa OPD terkait dan pihak lainnya. Selama 6 bulan ke depan akan dioperasionalkan di sini sambil menunggu ex Gedung Puskesmas Teluk Sasah yang sedang direnovasi untuk dijadikan Rumah Asuh Bintan Kasih secara permanen.